Sabtu, 08 September 2012

Proactive Appreciation

Haiii guys, apa kabar kalian? Hope you guys had a great time di malam minggu yang indah ini! ;)

Well, di entri kedua ini saya ingin sharing tentang sebuah teknik yang saya rasa sangat berguna untuk aplikasi sehari hari. Teknik ini sangat sederhana dan bisa dipraktekan oleh siapa saja, namun memiliki efek yang sangat luar biasa, teknik ini disebut “Proactive Appreciation”.

So, what is proactive appreciation?

Here we go! :D

Namun sebelum melangkah lebih jauh, saya ingin sedikit bercerita terlebih dahulu. Jadi, beberapa waktu yang lalu, sudah cukup lama lebih tepatnya, saya sempat membaca sebuah artikel yang sampai sekarang isi artikel tersebut masih sangat membekas di kepala saya dan bahkan telah menjadi salah satu referensi saya dalam menjalani kehidupan sehari hari.

Artikel tersebut memberikan saya gambaran tentang bagaimana seharusnya kita berhenti bersikap reaktif, dan mulai menjadi proaktif dalam mengeluarkan respon apresiasi terhadap tindakan dan kondisi yang kita alami. Rasanya sangat jarang melihat orang yang tersenyum akan pilihan-pilihan buruk yang baru saja dia ambil, baik disengaja maupun tidak. Daripada kita mengeluh tentang sebuah kondisi yang negatif, lebih baik kita berteriak bahagia akan kondisi tersebut.

Terdengar aneh di telinga bukan?

“berteriak bahagia dalam kondisi negatif? This is madness!”

Saya dapat mendengar beberapa dari kalian berteriak protes, namun tahan dulu guys, saya akan berikan contoh aplikasi dari teknik proactive appreciation ini. Pada saat saya masih menjadi mahasiswa dulu, saya sempat tidak lulus pada salah satu mata kuliah di suatu smester, namun saya tidak lantas mengeluh murung, maupun menyalahkan diri sendiri dan orang lain, melainkan saya memberikan apresiasi yang perlu saya terapkan yaitu berteriak dan melompat kegirangan sambil berteriak:

“Luar biasa, saya tidak lulus mata kuliah A, kesempatan untuk semakin menambah pengetahuan saya di bidang ini, saya akan lebih canggih dari teman teman saya, mereka pasti iri dengan saya, pasti sangat iriiii…”.

Dan hasilnya bisa anda tebak, ya, nilai saya saat saya mengambil mata kuliah yang sama di smester smester berikutnya jauh lebih baik dibanding kebanyakan teman teman saya yang telah lulus terlebih dahulu.

Jadi apa sih proactive appreciation itu? “Appreciation can be defined as gratitude, and thankful recognition”, sedangkan proactive sendiri dapat berarti “tending to initiate change rather than reacting to events

So, proactive appreciation yaitu menanggapi setiap pengalaman yang terjadi, baik positif maupun negatif dengan semangat apresiasi yang proaktif.

Budaya kita telah memberikan terlalu banyak penekanan pada keberhasilan dan kesuksesan, sehingga keberhasilan memiliki efek motivasi yang sangat memuaskan, sedangkan sebaliknya kegagalan memberikan efek demotivasi yang sangat menghanguskan.

Sebenarnya, nilai kepuasan hidup tidak ditumpuk dari keberhasilan-keberhasilan yang terjadi, namun dari kemampuan kita untuk mengapresiasi pengalaman apapun yang ada. Oleh Karena itu, berhentilah menilai keberhasilan sebagai keberhasilan dan kegagalan sebagai kegagalan, biasakan melihat keduanya hanya sebagai pengalaman yang wajib diapresiasi dengan penuh semangat.

Well, to sum it up, teknik ini sangat berbeda dan tidak ada hubungannya sama sekali dengan positive thinking dan tetek bengeknya, kunci teknik ini terletak pada semangat apresiasi yang proaktif. Applikasikan teknik ini dalam kehidupan sehari hari kalian, dan bersiaplah merasakan sensasi yang belum pernah kalian rasakan sebelumnya… cheersss... ;)



Your proactive guy,

Aryahamasaki

Tidak ada komentar:

Posting Komentar